Berdamai dengan Perasaan itu Perlu : Sunset Bersama Rosie
8:00 AM
Aku baru-baru ini selesai
membaca novel karangan Tere-Liye “Sunset Bersama Rosie”. Novel ini diterbitkan pertama
kali pada tahun 2011 dan salah satu novel best
seller. Sebenarnya sudah lama aku punya novel ini, tapi aku baru sempat
menyelesaikannya hehe. Novel ini termasuk novel dengan cerita yang berat
(menurutku) karena menyangkut perasaan dan cinta, persahabatan, dan keluarga.
Dalam novel fiksi ini,
terdapat dua tokoh utama, yaitu Rosie dan Tegar dengan menggunakan setting tempat di Gili Trawangan, Lombok.
Diceritakan Rosie dan Tegar berteman sejak kecil. Seiring berjalannya waktu, Tegar
mulai memiliki perasaan ingin memiliki Rosie lebih dari hanya sekedar sahabat.
Bukannya diungkapkan, perasaan itu justru terus dipendam Tegar karena takut
merubah sikap Rosie padanya. Suatu hari, Tegar memperkenalkan temannya semasa
kuliah pada Rosie, Nathan. Perkenalan itu justru menumbuhkan perasaan antara
Rosie dan Nathan hingga sampai pada tahap pernikahan. Bagaimana dengan Tegar? Tidak
hanya membahas tentang cinta, dalam novel ini juga diselipkan banyak sekali
pelajaran hidup, salah satunya dengan menceritakan kejadian bom Bali di Pantai
Jimbaran.
Awalnya aku pikir novel
ini hanya menceritakan kisah cinta segitiga yang berujung pada salah satu dari
mereka akan terluka, dan tamat. Tapi novel dari Tere-Liye tidak pernah
sedangkal itu. itu yang selalu aku suka dari novel beliau. Aku tidak akan
menceritakan bagaimana endingnya,
tapi aku akan share bagaimana
pendapatku tentang novel “Sunset Bersama Rosie” karangan Tere-Liye.
Setelah membaca
setengah dari novel “Sunset Bersama Rosie”, aku menangis membayangkan bagaimana
perasaan Tegar. Saat membaca novel, aku sangat mudah terbawa suasana yang
diciptakan sebuah novel, salah satunya novel ini. Ya, aku menangis membayangkan
bagaimana rasa sakit dari luka-tak-berdarah
yang dirasakan Tegar. Aku suka jalan cerita yang dibuat oleh penulis, sangat
halus dan mampu membawa pikiran membayangkan kejadian yang tertulis. Tempat
serta waktu digambarkan dengan baik pula sehingga pembaca mampu membayangkan
tempat seperti apa atau dimana tokoh berada. Mungkin sedikit kekurangan dari
novel ini adalah adanya beberapa kesalahan penulisan (typo) tapi itu tidak begitu mengganggu.
Point yang (menurutku) paling ditonjolkan dari novel ini
bagaimana berdamai dengan perasaan. Berdamai dengan perasaan, bukan malah
melupakan. Satu point lagi yaitu
kesempatan. Kesempatan bisa saja muncul karena kita bisa menciptakannya, bukan
hanya menunggu.
Aku sangat tersentuh
dengan perjuangan Tegar saat berdamai dengan perasaannya. Sebenarnya ada
sedikit rasa sebal (haha) pada tokoh utama ini, suatu ketika ia terlalu fokus
pada masa lalunya sehingga ia mengenyampingkan janji masa depan yang sudah ia
buat dengan perempuan lain. novel ini menggunakan sudut pandang Tegar, jadi aku
sedikit berpikir, apakah ini yang
dipikirkan laki-laki sehingga muncul sebutan bahwa lali-laki adalah makhluk
yang paling tidak peka?
Over
all, aku suka novel ini.
Bahasa yang digunakan semi-formal. Seperti yang aku tulis di atas, cara penulis
menggambarkan waktu, tempat, serta kejadian yang sedang berlangsung sangat baik
dan detail. Sayangnya, selain terdapat beberapa typo, cover dari novel
kurang menarik perhatian. Awalnya aku ragu saat membeli novel ini karena
kemasan yang kurang menarik. Pribahasa don’t
judge a book by it’s cover sangat tepat untuk novel ini. Boleh saja cover-nya kurang menarik, tapi ceritanya
luar biasa!
Mungkin dari kalian
punya pendapat yang berbeda atau ingin menambahkan review di atas, silahakan!
Aku menerima segala masukan dari kalian ^^
Dialog favoritku di
novel ini :
“cinta itu
persahabatan. Semakin mengenal Anggrek dengan seseorang, maka semakin cinta
Anggrek dengannya.” Anggrek adalah salah satu anak Rosie.
Dan ini :
“Malam ini,
biarlah Oma beritahu kau Tegar, dua puluh tahun dari sekarang kau akan lebih
menyesal atas apa-apa yang tidak pernah
kau kerjakan dibandingkan atas apa-apa yang kau kerjakan.”
Aku tidak sepenuhnya
mengerti kedua makna dialog itu, tapi aku menyukainya.
Yaps
done for “Sunset Bersama Rosie”
review. See you on the next post~
photo from : pinterest.com
photo from : pinterest.com
0 comments