Kalimat Klasik yang Nyata : Berbagi itu Membahagiakan
12:34 PM
Hari itu, aku
melaksanakan suatu proker yang kebetulan menjadi tanggung jawabku di divisi
pengabdian masyarakat, organisasi mahasiswa prodiku. Di tahun kedua berorganisasi,
aku diberikan tanggung jawab untuk menjalankan satu proker yang berjudul “Gizi
Abdi Masyarakat” dengan sasaran lansia. Persiapan untuk menuju hari H
membutuhkan kurang lebih 5 bulan (tanpa dipotong liburan semester). Dari
sebelum dibentuk kepanitiaan, banyak konsep yang muncul dikepalaku. Aku juga
banyak diskusi serta mencari refrensi mengenai kegiatan yang pantas untuk
lansia. Pada akhirnya konsep yang terpilih adalah mengenai status gizi dan
psikologis lansia.
Selama persiapan
kegiatan, tentunya banyak konflik di dalam kepanitian. Sering kali muncul
perasaan sebal pada satu-dua orang panitia yang tidak menjaga komitmennya di
dalam kepanitiaan. Kadang juga semangatku dalam melakukan persiapan menurun.
Tapi Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar.
Di post sebelumnya aku bilang
akan share pengalaman yang sangat
berkesan dari prokerku, nah di proker ini, Gizi Abdi Masyarakat (GAM). Hal yang
paling berkesan adalah ketika hari pelaksaan proker itu.
Proker GAM dilaksanakan
dalam dua hari berbeda. GAM mencakup edukasi mengenai status gizi dan
psikologis lansia, kegiatan konseling, serta bakti sosial kepada lansia yang membutuhkan.
Pada hari terakhir pelaksanaan proker, kami memberikan bingkisan berupa sembako
kepada lansia yang berpartisipasi. Saat penyerahan bingkisan tersebut, banyak
doa yang para lansia sampaikan kepada kami, “semoga sukses ya, Nak”, begitu
salah satunya. Saat penyerahan bingkisan itu pula, salah satu lansia berkata,
“terima kasih banyak, Nak. Terima kasih telah meperhatikan kami.”
Saat itu, entah kenapa
aku merasa sedih sekaligus bahagia, hingga air mataku mengalir begitu saja. Sedih
karena dengan adanya lansia yang berkata seperti itu, kemungkinan mereka kurang
diperhatikan oleh lingkungan sekitarnya. Bahagia karena proker yang kami garap
selama sekian bulan bisa dibilang berhasil. Bahagia juga karena peserta
kegiatan itu merasa senang mengikuti kegiatan kami.
GAM bukanlah kegiatan
yang besar. Pesertanya kurang lebih hanya 50 orang, pelaksanaannya juga di
suatu posyandu lansia kecil di daerah Mulyorejo, Surabaya. Walaupun begitu,
kebahagian itu masih bisa terasa saat melihat antusias lansia saat mengikuti
kegiatan GAM. Bahagia juga saat ilmu yang kami pelajari di bangku kuliah bisa
bermanfaat unutk masyarakat. Saat menulis ini, saat aku kembali mengingat
kegiatan GAM bulan November 2016 lalu, aku masih berkaca-kaca, bahagia.
Foto yang aku taruh di
atas merupakan foto lansia yang mengikuti kegiatan GAM tahun lalu. Ada juga
sebagian panitia yang telah bekerja keras mengatur kegiatan GAM selama beberapa
bulan terakhir. Terima kasih!
Nah ini fotoku bersama
dua wanita hebat yang menjadi teman diskusiku saat bingung harus dibuat seperti
apa kegiatan GAM nantinya. Terima kasih!
Banyak hal yang aku
bisa pelajari dari proker GAM. Dari proses persiapan kegiatannya hingga hari H
pelaksanaan proker. Hal-hal seperti ini yang membuatku enggan meninggalkan dunia
organisasi di kampus. Aku sudah terlanjur jatuh cinta pada dunia organisasi
haha
Well, sampai sini dulu ceritaku mengenai dunia
organisasiku. Sampai ketemu di post selanjutnya. Bye~
0 comments