Make a Choice for Your Self

6:46 PM


Belakangan ini ada beberapa pilihan yang sedang membingungkanku. Banyak hal juga yang membuatku tertarik, tentu saja diluar bidang akademik. Semakin kesini, aku semakin menyadari aku tidak memiliki minat yang besar di bidang akademik. Aku suka membaca, tp bukan yang berhubungan dengan hal ilmiah. Hmm semangatku mulai turun akibat terlalu lelah dengan segala macam beban kuliah yang sangat hectic belakangan ini.

Back to point, choice. Aku sedang mempertimbangkan menjadi anggota salah satu organisasi. Banyak alasan yang mendorongku untuk ikut bergabung, salah satunya memperluas link pertemananku. Satu faktor besar yang membuatku ragu untuk bergabung adalah kuliahku yang semakin berat seiring bertambahnya semester.

Hari ini, aku menceritakan kebingunganku kepada temanku. Berhubung dia orang yang aktif organisasi dan sibuk ini itu, dia menyarankanku untuk ikut bergabung di organisasi itu. Ada beberapa kesamaanku dengan dia, yaitu selalu bingung memanfaatkan waktu luang karena kami terbiasa berada di kampus untuk berorganisasi atau kepanitiaan. Di lain hari, aku juga menceritakan kebingunganku ini ke temanku yang lain. dia adalah anak yang academic oriented, alhasil dia menyarankanku untuk fokus ke akademik.

Satu hal yang aku sadari tentang diriku belakangan ini, aku bukan orang yang suka untuk terlalu fokus ke akademik. Aku suka untuk eksplorasi banyak hal, karena aku penasaran. Tapi terkadang hal-hal akademiklah (tugas misalnya) yang membuatku ragu untuk banyak mengeksplorasi. Setelah menanyakan saran atas hal yang membuatku “galau”, kesimpulan yang aku dapatkan adalah tanya pada diri sendiri. Setiap orang pasti menjawab sesuai perspektif mereka, tapi belum tentu sesuai dengan perspektif kita sendiri.

Salah satu temanku bilang begini, “lo tanya ke dua orang yang berbeda dengan latar belakang yang beda, pasti jawabannya beda. Balik lagi ke diri lo, lo mampu apa nggak. Orang lain yang akan menilai gimana kinerja lo, bodo amat sama kuliah lo yang berat. Kalo kata gue, ikut aja. Itung-itung nambah link. Link itu bukan hal yang bisa dibeli pake duit.”

Ketika berbicara ke temanku yang satu ini, aku kembali menjadi orang yang optimis. Mungkin dia punya aura-aura tertentu? Haha entahlah.

Lagi, temanku memberikan advice bahwa tidak ada pilihan yang salah, yang ada hanya konsekuensi. Setiap pilihan punya konsekuensi yang harus dijalankan. Entah itu pulihan dianggap benar atau salah, toh kita akan tetap menjalani pilihan itu.

Salah satu yang aku suka berbicara dengan temanku yang satu ini, aku terbawa jadi orang yang optimis. Juga, dia orang yang punya wawasan luas. Ada saja hal baru yang aku tau ketika berbicara dengan dia. Dia salah satu orang yang aku temui ketika butuh sarah haha

Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu) : “Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)

Sumber: https://muslimah.or.id/2755-lihatlah-siapa-temanmu.html




You Might Also Like

0 comments

Contact Form

Name

Email *

Message *

Instagram