Lokasi desa ini ada di Madura, tepatnya di Kabupaten Bangkalan.

Nama desanya Kramat. Bukan dalam arti mistis dan sebagainya, tapi emang namanya Kramat hehe. Jadi ini salah satu desa yg masuk di list lokasi penelitianku untuk skripsi. Nah ternyata disini ada home industry olahan salak karena tanaman salak yang melimpah. 

Desa Kramat masih bener-bener dikelilingi hutan (dan juga tanaman salak). Lokasi tiap rumah di desa itu berjauhan. Waktu aku dateng kesana, hal pertama yang terpikir adalah “how can people living here”

Ya, aku gabisa membayangkan aku tinggal di tempat yang dikelilingi hutan. Feels unsecure dengan berbagai binatang yang ada di dalamnya dan kemungkinan besar bisa masuk rumah :’) 

Back to point, jadi saking melimpahnya buah salak di desa ini, Bu Saniah, ketua kelompok tani di Desa Kramat berisiatif mengolah buah salak jadi berbagai olahan seperti sirup, kismis, kurma, coklat, dan kopi. Selain salak, ada juga olahan dari bahan lain seperti daun kelor, daun ginseng, dan cabai. 

Harga produknya murah banget. Kalau beli di tempat produksinya langsung, harganya berkisar 7 ribu sampai 17 ribu rupiah. 

Setiap ada tamu yang datang kesana, pasti disuguhin tester produk-produk olahan salak. Nah ini salah satunya “tester” yang dikasi ke aku dan temen-temenku pas dateng kesana. Ini sirup salak. Mirip teh ya warnanya. 

Jalan untuk masuk ke lokasi home industry salak ini lumayan sulit. Bu Saniah sendiri bilang, jalan untuk masuk ke Desa Kramat terhitung rawan kejahatan juga. Waktu pertama kali datang ke home industry ini, aku sama temenku nyasar dan mesti keliling desa karena jalannya emang ngebingungin. Tapi untungnya, orang-orang desa kenal sama Bu Saniah, jadi bisa nanya ke orang-orang desa kalo nyasar hehe

Aku saranin, mungkin kalau mau berkunjung ke home industry ini bisa pas pagi atau sore sekalian. Sebaiknya gak pas siang hari soalnya jalan kesana agak sepi dan rawan kejahatan.