Be Ready with the Next “Rude” Generation (K-pop Version)

10:32 PM

Aku adalah orang yang sangat suka mengamati orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari media sosial contohnya. Terkadang mengamati dan menilai orang menjadi lebih mudah dibandingkan harus bersosialisasi dan mengungkapkan apa yg aku pikirkan.

Belakangan ini, ada fenomena baru yang muncul di media sosial yang hampir setiap waktu aku kunjungi. Entah aku yang baru saja menyadari atau memang hal itu telah lama ada di generasi muda saat ini. Hal yang aku prihatinkan adalah mereka dengan mudah berkata kasar atau menuliskan kata-kata kasar di media sosial. Aku juga pernah berkata kasar, tapi tidak lebih kasar dari “anjir” atau “sialan”. Atau mungkin jika memang sedang chatting dengan sahabatku, kadang kami memanggil satu sama lain “nyet” apabila sedang kesal. Tapi belakangan yang aku lihat di media sosial jauh lebih kasar dari itu.

Have I ever tell that I’am a K-pop fans? If not, I tell you now. 

Aku menghabiskan masa remajaku ditemani lagu-lagu, drama, dan variety show dari Korea Selatan. Aku bahkan belajar sedikit demi sedikit bahasa negari ginseng itu untuk memahami apa yang aku dengar dan lihat.

K-pop tentunya tak lepas dari Idol dengan paras cantik dan tampan. Biasanya kami (fans) menyebutnya Eonni dan Oppa. Ada Idol, ada pula fans. Pada jamanku dulu, selalu ada fan-war apabila fans salah satu idol menyinggung idol lain. Sama seperti sekarang memang, tapi ada beberapa hal yang membedakan.

Pada jamanku dulu (saat aku SMP dan SMA), aku merasa jadi fans K-pop yang paling muda. Aku bahkan tidak berani ikut fan-war karena terkadang kata-kata yang dilontarkan fans ketika fan-war sangat kejam. Sekarang? Aku rasa anak SD pun ada yang sudah memasuki dunia per-K-pop-an. Dengan umur fans yang semakin muda, banyak kata-kata yang jauh lebih kasar (yang seharusnya tidak dikatakan oleh anak dibawah umur) yang pernah aku lihat di media sosial ketika terjadi fan-war. Sesekali aku pernah iseng melihat akun media sosial yang melontarkan kata-kata kasar itu, and you know, she/he 10 years younger than me. I’m not that old, but if we have 10 years gap, it means she/he still on elementary school.

Dulu, aku sangat senang bila ada seseorang yang baru kenal K-pop dan suka dengan Idol/drama/variety show yang sama denganku. Aku senang membagi koleksiku dengan mereka, sekarang aku juga masih seperti itu. Bagaimana dengan fans K-pop sekarang? Hmm how can I explain. It’s like ada kasta-kasta di fans K-pop sekarang. Dari yang aku amati di media sosial, sering muncul kata-kata “halah, baru juga kemaren jadi fans oppa” “halah baru juga kenal K-pop”. Seakan mereka bilang “aku udah lama jadi K-popers, aku lebih tau” Tapi, ada hal yang menurutku lebih parah daripada sekedar adanya kasta-kasta diantara fans K-pop.

Mungkin kita sudah familiar dengan cyber bullying. Secara sederhana, cyber bullying dapat diartikan seseorang yang menjelek-jelekkan orang lain dengan kata-kata kasar melalui internet. So do they, the K-pop fans, do the cyber bullying. Ketika mereka tidak menyukai seorang artis atau berita dating, mereka akan menyerang mereka dengan komentar-komentar kejam di akun media sosial artis tersebut. Tidak hanya pada artis, cyber bullying kadang dilakukan antar fans dengan embel-embel kasta seperti yang kutulis diatas. Ada satu komentar yang pernah kubaca di media sosial mengenai berita pernikahan actor A dan aktris B yang membuatku berdecak “Dasar penganut OIM (Oppa is Mine). Lo gak setuju si A sama si B, trus lo setujunya sama siapa? Sama lo? Lo punya kaca gak? Muka udah kayak *** aja bangga!” I swear, there are more worse comment than this. 

I can’t even imagine how can k-pop fans become that rude. If they said that to support “their” Oppa, it can’t be excuse. Aku menyukai hiburan-hiburan yang diproduksi oleh negari ginseng itu. mulai dari musik, drama, dan variety show. Dulu aku rajin mencari refrensi lagu-lagu k-pop yang baru biarpun itu dari penyanyi atau grup yang belum terkenal. Sekarang? Aku benar-benar tidak berminat. Aku bahkan jarang tau grup-grup baru yang katanya sedang hits belakangan ini. Bukannya aku tidak menyukai musik atau penampilan mereka. Fans merekalah yang membuatku malas. As if they are God that know everything about their Oppa.

Sekarang aku malah lebih sering tau lagu-lagu baru dari sahabatku, padahal aku yang dulu sering rekomendarsi lagu-lagu k-pop baru ke dia haha

The one thing I want to say adalah kalo kamu tidak suka sama sesuatu (it’s not just about K-pop), just ignore it. Sometimes, if you pay more attention of it, you will find your self hate it more. Sebenarnya aku heran dengan orang yang sudah menyadari dirinya tidak menyukai sesuatu (khususnya di media sosial) tapi dia masih saja repot-repot komentar tidak menyenangkan mengenai hal yang tidak disukainya. I know there a lot of people doing cyber bullying, not just K-pop fans. Tapi faktanya, aku pribadi tidak nyaman melihat komentar-komentar jahat bahkan kejam yang behubungan dengan hal yang aku sukai. 

Sekali lagi, if you don’t like it, just close your eyes and ignore!

You Might Also Like

0 comments

Contact Form

Name

Email *

Message *

Instagram