Cuma Pengen Bahagia

3:39 PM


Is “happily ever after” a life goal?

My answer, YES!
Ketika seseorang punya berbagai tujuan hidup, sebenernya yang dia inginkan hanya bahagia dengan segala yang dia miliki.

Definisi bahagia menurutku, saat seseorang berada di dekat orang-orang yang dia sayangi. Untuk anak rantau sepertiku, tentunya aku jauh dari definisi bahagia yang aku tulis di atas. Tapi, berada-di-dekat-orang-yang-kita-sayangi bukan hanya diartikan dekat secara fisik. Gak putus komunikasi juga termasuk dekat dengan mereka.

Dulu saat masih SD, aku pernah ditanya “cita-cita kamu apa?” dan dengan lantang aku jawab “aku mau jadi dokter!”. Sekarang, setelah melewati struggle life being college student, cita-citaku cukup satu, yaitu bisa bahagia. Sederhana' kan?

Dibalik hectic dan stress dengan segala kesibukan di akhir status mahasiswa ini, aku tiba-tiba kangen suasana rumah. Saat-saat dimana Ibuku ngomel gara-gara kerjaanku hanya tidur-makan-main hp-nonton drama-tidur lagi. Ngomel juga saat aku bikin eksperimen masakan yang gatau apa nama dan jenisnya. Kangen saat-saat dimana aku bisa dengerin lagu seharian sambil gambar-gambar gak jelas.

Setelah berada di titik ini, definisi bahagia mulai bergeser. Berada di rumah adalah definisi bahagia untukku saat ini. Biarpun di rumah Ibuku ngomel mulu, tapi aku bahagia.

Sebenernya, satu hal yang bikin capek dan stress saat ini adalah (salah satunya) waktu tidur yang fluktuatif ditambah beban hidup yang gak pernah bisa dikompromi. Oiya satu lagi, kurang refreshing. Dulu aku perpikiran, menjadi dewasa adalah fase dimana stress menjadi sahabatmu. Tapi setelah berda di fase dewasa ini, ada saatnya stress bisa dikendalikan. Of course I won’t be friend with stress.

Saat nulis ini, aku mulai berpikir, alasan kenapa aku merasa bahagia saat ada di rumah.

Rumah adalah tempat dimana my-stress-reliever tinggal. Which is my family. Mereka adalah orang yang gak pernah capek menerima kelakuanku, sikapku, kebiasaanku yang kadang out of expectation. Hingga saat ini, belum pernah muncul kata kecewa dari mulut mereka biarpun kadang aku merasa jadi orang yang sangat mengecewakan.

Other than that, ada beberapa kebahagiaan kecil (or stress reliever) yang mungkin anak rantau-semester-tua sepertiku bisa temukan di daerah rantaunya, seperti :

1. Bisa tidur at least 6 jam dan bangun tanpa harus dibikin bête sama alarm
2. Bisa makan enak atau belanja dengan berbagai macam diskon dan promo
3. Nonton drama at least 4 episode. Yah kalo bisa sih sampe tamat hehe

Maybe you have your stress reliever? You can share with me!



.


You Might Also Like

2 comments

  1. wah sama ni kak, aku juga lagi stress banget :)))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan kelewat stress kak, do your "stress reliever"!

      Delete

Contact Form

Name

Email *

Message *

Instagram