My Kind of Holiday : It will be a long post. Be ready!

2:08 PM


I spend almost a month at place that I’ve never know before. Even the name of village hard to me to remember.
Nama desa itu, Rowoharjo. Banyak hal yang aku lakukan disana, untuk KKN terutama. Not literally just “me”, but “we”. Aku bersama sembilan orang anggota kelompokku tinggal disana. Menjalankan beberapa proker dan lainnya.

Banyak hal-hal yang membuatku khawatir pada awalnya. Entah itu kekhawatiran tentang anggota kelompokku ataupun lokasi KKNku nanti. “gimana kalo mereka apatis?” “gimana kalo mereka susah diajak sosialisasi?” “gimana kalo aku gabisa beradaptasi sama mereka?” “gimana kalo aku gak betah disana?” dan banyak lagi. Tapi setelah aku bertemu dengan sembilan orang anggota kelompokku ini, sebagian kekhawatiran itu hilang. That time, I thought that KKN will more easier.
Saat minggu pertama kami tinggal disana, beberapa temanku masih menghitung hari selesainya KKN. “H-23 pulang nih , rek” “udah H-22 kelar KKN nihthey said. Jujur saja, aku merasa biasa saja berada disana. I mean, aku tidak merasa stress harus berada di suatu desa dengan signal susah. Justru aku menikmati berada disana.

Let me tell you how my “Sembilan orang anggota”. Pertama, dia seorang laki-laki yang awalnya aku kira pendiam dan aku salah besar haha. He’s really talk active. More than talk active, actually. Saat di rumah tempat kami menginap, dia sering menceritakan guyon-guyon receh tapi kami hanya diam, tidak paham haha. Dia tipe orang yang talk less do more. Kadang dia mau membantu tanpa perlu diminta, tapi itu saat moodnya sedang baik. Dia juga yang cukup dekat dengan orang-orang desa, mudah berbaur dengan mereka. Maybe, I can say that dia sejenis jembatan penghubung kami dengan warga desa.

Kedua, dia seorang perempuan yang berperan seperti ibu bagi kami. Yah memang tidak setiap saat. Ada saatnya dia malas juga haha. Dia partnerku untuk pergi kemana-mana. Include belanja untuk kebutuhan makan sehari-hari. Dia yang selalu memaksa anak-anak lain untuk makan jika ada yang malas makan. Dia bahkan mengambilkan makanan untuk kami bahkan menyuapi kami kalau kami malas makan hahaha. Really miss her, biarpun dia hobby badmood!

Ketiga, dia satu-satunya laki-laki di kelompokku yang hobby jaga rumah saat KKN berlangsung haha. Seminggu sebelum pemberangkatan KKN, dia mengalami kecelakaan yang membuatnya susah berjalan. Walaupun begitu, dia tetap memaksakan untuk berangkat KKN. Karena keterbatasannya untuk berjalan saat itu, sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah. Dia orang yang hampir setiap saat, membuat kami tertawa. Untukku sendiri, kadang melihat ekspresinya saat bercerita membuatku tertawa. It’s hard to describe how his face, find him on the photo up there. Find the unique one haha. One of my friend said that this friend had minor OCD. Ya, temanku yang satu ini punya kebiasaan membersihkan segala sesuatu di rumah tempat tinggal kami dan melakukan segala sesuatu sesuai urutan. Dia juga sangat menjaga barang-barang milikinya, walaupun barang itu udah sangat lama tapi bentuknya masih bagus. Satu hal yang aku suka dari temanku ini selama KKN kemarin adalah dia orang yang gamau useless. Walaupun dia sulit untuk jalan kemana-mana, dia tetap ingin membantu pekerjaan rumah. Glad to have him on team!

Keempat, partner tidurku! Ya, dia salah satu anggota kelompokku yang cukup banyak tau ceritaku. Mostly aku cerita ke dia, bahkan hal pribadi. Salah satu orang yang baru aku kenal sebulan tapi terasa sudah sangat lama aku kenal dia. Kadang dia seperti kakakku, mendengarkan cerita-ceritaku, meskipun itu tidak penting. Kadang juga jadi teman yang benar-benar gatau malu dan malu-maluin haha. Can’t really describe about her. Dia orang yang mudah memancing orang untuk cerita. I even surprise that I told her my personal story. Really miss to sleep together with you, with the cat too.

Kelima, orang yang aku anggap pendiem dan pemalu, ternyata out of expectation! Mengingat awal mula aku bertemu temanku ini, kami pasti langsung tertawa. Orang yang dititipi bawang merah dan putih sebagai oleh-oleh ibunya. Orang yang putus dengan pacar keduanya karena aku. Orang yang gallery handphonenya penuh dengan foto-fotoku. Orang yang selalu mau aku ajak ke masjid. Temanku yang satu ini adalah queen of drama, sering berteriak “tidakkkk” pada hal-hal yang unnecessary. “ah tidakkkk tanganku sakit” “ah tidakkkk hpku lowbatt” “ah tidakkkk sepatuku kotor”. Kemarin setelah selesai KKN, dia masuk rumah sakit. Get well really soon!

Keenam, anggota kelompokku yang paling mungil tapi kelakuannya konyol luar biasa. Walaupun konyol, di saat serius, dia berubah jadi orang yang berbeda. Partnerku saat survei yang fasih berbahasa jawa halus walaupun asli Surabaya. Orang yang kadang dengan hanya mengamatiku, dia tau aku seperti apa. Orang yang pengetahuannya cukup luas. Partner masakku. Orang yang mengajariku membuat ayam geprek dan terong goreng.

Ketujuh, orang yang dulunya sebagai ketua kelompok kami, dan belakangan berubah jadi orang yang cukup membuatku sebal. Awalnya aku malas untuk berbicara atau ngobrol dengan anggota kelompokku yang satu ini. Tapi belakangan, mendekati berakhirnya KKN, sedikit banyak aku mulai berbicara dengan dia. Berhubung KKN selesai, masalah di dalamnya juga seharusnya selesai.

Kedelapan, orang yang awalnya terlihat serius, ternyata dia jauh lebih konyol lagi. Pencinta orkes dangdut dan goyang-goyangannya. Selalu exited dengan hal-hal yang berbau kedaerahan. Katanya sih anak pantai, dia yang paling exited saat kita bersama-sama liburan ke pantai. Saat awal tinggal bersama, dia orang yang cukup rajin, membantu anggota yang lain jika dibutuhkan. Entah kenapa mendekati usainya KKN, dia agak berubah. How can I say….. careless, maybe.

Kesembilan, satu-satunya orang kalem di kelompokku. Cara bicaranya lembut, pembawaannya anggun, pendiam. Menjelang selainya KKN, dia mulai tertular dengan setiap kebiasaan kami di rumah, terutama kebiasaan drama queen temanku haha. Satu-satunya anggota kelompokku yang berasal sari Banyuwangi, dan sempat hilang di Surabaya saat hari pemulangan KKN. Ada cerita (cukup) panjang dibalik hilangnya temanku di Surabaya. Fortunately, kami bisa menemukan dia saat malam itu.

Kami terdiri dari berbagai macam kharakteristik dan sifat yang berbeda. Tentunya ada perselisihan diantara kami. Jujur saja, minggu terakhir KKN, aku sudah mulai merasa sedih. Aku mulai terbiasa dengan segala hal yang ada di rumah itu. segala teriak-teriakan tidak jelas, obrolan ngalor-ngidul, curhatan hal-hal yang membuat sedih hingga tertawa, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Biasanya setiap pagi, kami mulai bersiap masak ataupun ke pasar. Ada juga yang bersih-bersih rumah. Ada juga yang masih asik tidur. Bahan makanan kami setiap hari hampir sama. Tidak jauh dari tahu, tempe, jamur, kangkung, dan terong. Apabila ada proker, pasti ada saja adegan rebutan kamar mandi.

Awalnya aku pikir satu bulan akan jadi waktu yang cukup lama, tapi ternyata aku salah. Bersama mereka, bahkan sebulan terasa sangat singkat. Aku sangat menikmati waktu-waktu bersama mereka. There’s no other like you all, guys. Senyebelin-nyebelin kalian, aku tetap sayang!

You Might Also Like

0 comments

Contact Form

Name

Email *

Message *

Instagram