Bertambah tua itu bukan pilihan, tapi udah takdir. Beda dengan dewasa, menjadi dewasa itu pilihan.

Menjadi dewasa pasti menambah beban hidup. Yah itu konsesuensinya. Salah satu beban hidup yang mesti diemban kalo menjadi seorang yang dewasa adalah tanggungjawab. Jadi orang yang bertanggungjawab emang sulit, tapi di usia yang seharusnya sudah dewasa ini, at least we’ve tried to be responsible of our self first.

kali ini aku mau curhat lagi.

Belakangan ini, aku nemuin beberapa orang yang seperti itu, menghilang saat tanggungjawabnya belum kelar. At first, aku bodo amat sama orang-orang seperti itu selama gak merugikan aku. Egois memang, tapi aku merasa kita sudah sama-sama udah gede dan (seharusnya) paham dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi kalau kita memilih suatu pilihan. Tapi, belakangan ini, aku merasa dirugikan dengan orang-orang gak bertanggungjawab itu.

Aku mengenal beberapa orang yang suka menghilang ketika kerjaannya belum kelar, bener-bener tanpa kabar. Yah mereka bukan sekali-dua kali kaya gini. Tapi belakangan ini parah banget. Parahnya sampe merugikan orang lain.

Aku gatau apa yang mereka pikirkan dan apa mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan. Tiba-tiba menghilang saat lagi hectic-hectic-nya itu nyebelin banget deh, sumpah! Ketika gak mampu mengerjakan atau memang gak bisa, kenapa gak minta tolong? There are so many people around you. If you ashamed to ask for help, please tell them your concern. People might think that you giving excuse, but it’s better than disappear.

Kadang aku mikir, apa mereka punya prioritas lain? apa segitu penting dan urgent-nya prioritas itu sampe gabisa menyempatkan diri menunaikan kewajibannya? Allah SWT., melalui manusia, udah menciptakan alat komunikasi bernama handphone. Tolong lah digunakan sebaik mungkin.

I hope you aware. There are people depend on you. They don’t want to but they should. Satu hal yang aku yakini, segala sesuatu pasti ada konsekuensinya. Entah sekarang, besok, atau beberapa tahun lagi, konsekuensi itu pasti muncul.